Tanah
Lot adalah salah satu objek wisata terkenal di Bali yang terletak di Desa
Braban, Kecamatan Kediri , Kabupaten Tabanan. Kata
”Tanah Lot” berasal dari dua suku kata yakni Tanah dan Lot. Tanah yang berarti karang
seperti pulau kecil sedangkan Lot atau lod berarti laut. Jadi Tanah Lot adalah
pulau kecil yang terapung di laut dan diatasnya terdapat pura.
Obyek wisata Tanah Lot sangat terkenal karena memiliki
bongkahan tebing yang berada ditengah pantai yang diatasnya terdapat tempat suci
(Pura). Di Tanah Lot terdapat dua pura, Pura
Tanah Lot yang terletak diatas sebuah batu karang besar yang berada di tengah
pantai. Di sebelahnya terdapat satu pura lagi yang terletak diatas tebing yang
menjorok ke laut (mirip pura Uluwatu). Pura Tanah Lot termasuk pura Sad
Kahyangan yaitu Pura yang menjadi sendi untuk menjaga keasrian dan keselamatan
pulau Bali.
Menurut
legenda, pura Tanah Lot dibangun oleh seorang Brahmana suci yang bernama
Danghyang Nirartha atau disebut juga Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh atau Danghyang
Dwijendra pada abad ke 16, beliau datang ke Bali untuk menyebarkan dan
menguatkan ajaran agama Hindu. Danghyang Nirartha juga meninggalkan
selendangnya yang menjadi sebuah ular penjaga pura Tanah Lot. Ular ini disebut
ular suci oleh masyarakat Bali yang masih ada sampai sekarang dan dipercaya
dapat memberikan keselamatan dan mengabulkan doa orang yang menyentuhnya. Selain
ular suci, ada daya tarik lain di tempat ini yaitu sumber air tawar, dan juga
keindahan alam seperti sunset. Sumber air tawar yang disebut Tirta
Pabersihan ini merupakan air suci yang dikeramatkan. Sumber air tawar ini
berada ditengah deburan air laut yang asin yang dapat digunakan oleh para
pengunjung maupun umat Hindu untuk menyucikan diri.
Para
pelancong yang berkunjung ke pura Tanah Lot hanya diperbolehkan memasuki
pelataran pura. Apalagi bagi wanita yang sedang haid / datang bulan dilarang
untuk memasuki pura. Hal ini dilakukan karena tempat tersebut dianggap keramat,
sehingga tidak setiap orang boleh menjamah ruang pemujaan di dalamnya.
Seperti
pura lainnya, Pura Tanah Lot juga memiliki odalan (hari raya) yang dirayakan setiap
210 hari sekali, yaitu pada ”Buda Cemeng Wuku Langkir”. Pada saat odalan,
seluruh umat Hindu dari segala penjuru Bali akan datang untuk bersembahyang.