Ubud merupakan kawasan wisata seni dan budaya yang terletak di Kabupaten Gianyar Bali. Kawasan Ubud dikenal oleh para wisatawan
mancanegara karena lokasi ini terletak di antara sawah dan hutan yang terletak di antara jurang-jurang gunung dengan
hawa sejuk dan menawan yang membuat alam sangat indah. Selain itu, Ubud
dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut
nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini
banyak pula terdapat galeri-galeri seni, pasar seni Ubud, serta arena
pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di
segala penjuru desa.
Ubud memiliki kawasan wisata yang sangat beragam, diantaranya
:
1. Pasar
Seni Ubud
Berbagai barang
kesenian, seperti patung,
kerajinan tangan, pernak-pernik, pakaian khas Bali
terdapat di Pasar Seni Ubud. Berbelanja di pasar seni Ubud merupakan keuntungan bagi
wisatawan, karena pasar ini memang diperuntukkan bagi para pedagang
barang-barang seni, sehingga harganya sangat murah dengan kualitas yang bagus.
2. Museum Rudana dan Rudana Fine Art Gallery
Museum Rudana merupakan
museum seni yang berlokasi di Ubud yang didirikan oleh Nyoman Rudana, seorang
kolektor lukisan yang juga duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Museum ini diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 26 Desember 1995. Museum
Rudana menyimpan lebih dari 400 buah lukisan dan patung hasil karya para
seniman, baik dari Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun karya para
seniman asing yang menjadikan Bali sebagai tempatnya berkarya. Berada dalam
satu kompleks, berdiri Rudana Fine Art Gallery yang didirikan pada tahun 1978
dan merupakan cikal bakal berdirinya Museum Rudana.
3. Arung Jeram
Di wilayah barat Ubud,
terdapat tukad (kali) / sungai yang bernama sungai Ayung. Di sungai ini
banyak aktivitas wisata tirta, di antaranya adalah arung jeram dan berkayak.
Selain wisata tirta, di sepanjang tebing Tukad Ayung juga memiliki pemandangan
alam yang memikat, dan terdapat puluhan hotel berbintang.
4. Wanara Wana
Wanara
Wana atau Hutan Kera, (lebih dikenal dengan sebutan Monkey Forest) adalah
kawasan hutan yang terdapat di kawasan Ubud, tepatnya masuk ke
dalam wilayah desa adat Padangtegal, Ubud. Di hutan ini terdapat sekawanan kera
yang jumlahnya ratusan, yang telah menghuni kawasan ini selama ratusan tahun.
Di kawasan ini terdapat pula Pura Dalem Padangtegal, yang didirikan pada awal
abad ke-20.
5. Bukit
Campuhan
Bukit Campuhan yang terlatak di Campuhan
Kecamatan Ubud menawarkan pemandangan yang sangat indah nan asri. Bukit
Campuhan ini cocok digunakan untuk refreshing karena melewati jembatan yang
kecil dan jalan yang bernuansa pedesaan serta rumput / ilalang yang berada
disepanjang jalan bukit Campuhan tersebut.
Banyak wisatawan mancanegara yang berlibur di bukit ini sekedar untuk
bersepeda ataupun jalan-jalan bersama keluarganya. Disamping itu, wisatawan
lokal atau para remaja juga rame berkunjung di Bukit Campuhan sekedar untuk
bersantai atau foto-foto.
6. Puri Agung Ubud
Puri Agung Ubud
terletak tepat di jantung kota Ubud. Merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Ubud
pada zaman dahulu, serta sebagai pusat kegiatan seni budaya dan adat, yang
diadakan di tepat di depan puri. Puri Ubud masih memiliki tata ruang dan
bangunan yang dipertahankan seperti aslinya. Di halaman depan, setelah pintu
gerbang, terdapat area yang disebut Ancak Saji. Disini seminggu sekali diadakan
pertunjukan seni tari, bagi wisatawan. Dan setiap hari, dilaksanakan latihan
gamelan dari berbagai kelompok seni musik yang ada di Ubud.
7. Museum Puri Lukisan
Museum Puri Lukisan diprakarsai oleh Cokorda Gede Agung Sukawati, I
Gusti Nyoman Lempad serta seniman asing yang menetap di Ubud, Rudolf Bonnet.
Berdiri pada 31 Januari 1956 dibawah naungan Yayasan Ratna Warta, dan di buka
secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Yamin. Di museum
ini bisa dinikmati perkembangan seni rupa di Ubud, baik seni lukis maupun seni
pahat.