Tanah Lot

Monday, August 4, 2014


Tanah Lot adalah salah satu objek wisata terkenal di Bali yang terletak di Desa Braban, Kecamatan Kediri , Kabupaten Tabanan. Kata ”Tanah Lot” berasal dari dua suku kata yakni Tanah dan Lot. Tanah yang berarti karang seperti pulau kecil sedangkan Lot atau lod berarti laut. Jadi Tanah Lot adalah pulau kecil yang terapung di laut dan diatasnya terdapat pura.
Obyek wisata Tanah Lot sangat terkenal karena memiliki bongkahan tebing yang berada ditengah pantai yang diatasnya terdapat tempat suci (Pura). Di Tanah Lot terdapat dua pura, Pura Tanah Lot yang terletak diatas sebuah batu karang besar yang berada di tengah pantai. Di sebelahnya terdapat satu pura lagi yang terletak diatas tebing yang menjorok ke laut (mirip pura Uluwatu). Pura Tanah Lot termasuk pura Sad Kahyangan yaitu Pura yang menjadi sendi untuk menjaga keasrian dan keselamatan pulau Bali.
Menurut legenda, pura Tanah Lot dibangun oleh seorang Brahmana suci yang bernama Danghyang Nirartha atau disebut juga Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh atau Danghyang Dwijendra pada abad ke 16, beliau datang ke Bali untuk menyebarkan dan menguatkan ajaran agama Hindu. Danghyang Nirartha juga meninggalkan selendangnya yang menjadi sebuah ular penjaga pura Tanah Lot. Ular ini disebut ular suci oleh masyarakat Bali yang masih ada sampai sekarang dan dipercaya dapat memberikan keselamatan dan mengabulkan doa orang yang menyentuhnya. Selain ular suci, ada daya tarik lain di tempat ini yaitu sumber air tawar, dan juga keindahan alam seperti sunset. Sumber air tawar yang disebut Tirta Pabersihan ini merupakan air suci yang dikeramatkan. Sumber air tawar ini berada ditengah deburan air laut yang asin yang dapat digunakan oleh para pengunjung maupun umat Hindu untuk menyucikan diri.
Para pelancong yang berkunjung ke pura Tanah Lot hanya diperbolehkan memasuki pelataran pura. Apalagi bagi wanita yang sedang haid / datang bulan dilarang untuk memasuki pura. Hal ini dilakukan karena tempat tersebut dianggap keramat, sehingga tidak setiap orang boleh menjamah ruang pemujaan di dalamnya.
Seperti pura lainnya, Pura Tanah Lot juga memiliki odalan (hari raya) yang dirayakan setiap 210 hari sekali, yaitu pada ”Buda Cemeng Wuku Langkir”. Pada saat odalan, seluruh umat Hindu dari segala penjuru Bali akan datang untuk bersembahyang. 

Copyright @ 2014 Pasek Hari P. Designed by Templateism | MyBloggerLab